Featured Products

Vestibulum urna ipsum

product

Price: $180

Detail | Add to cart

Aliquam sollicitudin

product

Price: $240

Detail | Add to cart

Pellentesque habitant

product

Price: $120

Detail | Add to cart

lara-larane wong tua



Kiye cirita sekang jaman sedurunge ana reformasi. Ngonoh ko arep percaya apa ora terserah ko.angger nyong ya lawong manggone nengkene ya kudu percaya.nyong medenin ko angger arep ngenyek kiye cerita. Awas ya!!!!!!
Mbiyen ana mboke karo bojone lagi lesehan neng ngarep umah.si mbok nen wetenge wis mblendung katone tah wis arep babaran. Terus pada takon takonan.

“Pak kiye kepriben, anake wis arep metu geh. Dut singgo babarn wis ana urung”

“Sabar ya dek. Nyong be ya lagi usaha njaluk uatng maring tangga-tangga.mpga sih gusti pangeran maringaken rizkine.”


Terus ceritane urung rampung enteni bae cerita lanjutane ya….sabarrrrrrrr.

Rindu yang mengukung



Hati yang terkenang....

Sore……..


Mendung yang tidak hujan rasanya membuat udara malah gerah……

pandangi pucuk-pucuk daun yang menari lembut karena sentuhan angin buat anganku mengembara ke sebuah penggalan kisah yang indah.Meski singgah hanya sejenak tapi jujur sanggup gelisahkan mimpi mimpiku…

Sepotong hati yang gelisah , sebuah jiwa yang resah..dan dilangit sore kutemukan sepenggal kisah..

sore hari surut bersarang pasang

dan bayang-bayang senja menjemput satu-satu

menjemput bintang yang diam-diam hadir

kuterpana menatap langit luas

laman memutih..kutercenung

angin semilir mengelus rambutku

sampai kapan peristiwa begini

bintang-bintang berbisik……bernyanyi di hatiku

malam senyap..

kuingin kau kembali

satu-satu kudatangi kerdip bintang

satu-satu kuhampiri dalam sepi

menangis kuterkenang

tercekat jiwaku..

sampai kapan peristiwa begini….

Langit sore masih ciptakan warna kelabu, senja yang merona barangkali tak kan kujumpa ..meski masih kulihat semburat biru dan putih.Sepotong hati , sepenggal kisah……… duhai betapa kurindu itu.

Ketika suatu saat kau berada dalam suatu masa dimana kau tak mampu lagi hentikan segalanya, biarkan hati yang bicara, biarkan cinta menyapa..dan ingatlah aku selalu berada disana dengan segala sederhana yang kupunya…

Dikutip dari; Ketika hati berbicara

Lalu telah lalu

Terkadang kita bertanya pada diri tentang apa arti kata kehidupan yang sedang kita hadapi.Dan terkadang, kita diantara kebimbangan antara jawaban yang harus kita lakukan. Bayangkanlah bilamana suatu persoaalan pelik menimpa kita, apakah yang kan kita lakukan?.Dan bayangkanlah bilamana dating kepada kita suatu kabar yang membuat kita tak henti-hentinya tersenyum,apakah yang akan kita lakukan?. Cobalah tuk kembali renungkan apa akibat dari sebaba yang kita buat. Cobalah tuk yakin denga apa yang telah selama ini kita lakukan.

Wahai saudaraku,

Ingatkah dirimu tentang sebuah cerita, makna akan suatu permasalahanyang biasa kita hadapi Dahulu kala tersebutlah seorang pengelana tua yang telah menempuh jauhnya suatu perjalanan. Pada suatu hari di tengah perjalanannya menuju suatu kota, ia mendapati seorang pemuda duduk melamun. Matanya jauh membiaskan betapa dirinya mempunyai beribumasalah yang tak kunjung selesai. Maka ia pun mulai mendekati pemuda tersebut dan bertanya

“Wahai pemuda, ada gerangan apakah yang membuat anda duduk melamun?”.Tanya sang pengelana merasa iba.

“E..e…eh”.Pemuda itu terkaget dari lamunannya.

“Tak usah takut nak, aku hanyalah seorang pengelana tua yang sedang menempuh suatu perjalanan. Aku perhatikan dari tadi anda hanya duduk melamun tanpa melakukan sesuatu yang bermanafaat. Bolehkah aku tahu masalah apa yang sedang kau hadapi?”. Tnya pengelana tua lagi.

“Oh.. begitu.” Dalam hati pemuda merasa bimbang apakah pengelana ini bisa membantu atau kah hanya akan menambah masalah baginya.

“Ya sudahlah kalau begitu,kalau memang keberadaanku mengganggu perenungan anda, mungkin lebih baiknya aku akan teruskan perjalanan ku”.Kata pengelana itu.

“…begini kek,Ah,, lebih baik saya panggil apa kisanak ya?Oh begini sajalah, Maaf tuan saya memnag sedang mempunyai masalah,dan sekarang saya sedang berpikir bagaimana menemukan solusi yangtepatuntuk menyelesaikan masalah ini.Apakah tuan bisa membantu saya?.Kata pemuda itu lanjutnya.

“Ya mungkinlah, tapi ceritakan dulu masalahnya. Perkara saya bisa membantu itu urusan nanti ,dan yang musti kta lakukan sekarang adalah menganalisa masalah yang anda hadapi”. Kata pengelana itu.

“Tuan, Mungkinkah tuanrelabila orang yang tuan cintai pergi?,mungkinkah tuan rela dengan orang yang telah tuan percayai kemudian menghianati tuan”. Cerita pemudatersebut dengan raut muka putus asa.

“Maaf,mungkin masalah anda memng terlihat sangat menyedihkan, tapi sesuai janji yang teha saya ucakan maka saya mulai dari hal yang pertama anada tanyakan.Begini nak bisakah anda mengambilkan segelas air!”kata pengelanatua itu.

Kemudian pemuda itu menuju rumahnya dan mengambilakan segelas air

“Ini tuan”.Kata si pemuda

Lau sang pengelana tadi memasukkan tangannya ke sku bajunya,dan mengeluarkansekantung garam.Lalu iamemasukkan segenggam garam kedalam gelas yang berisi air.

“Minumlah nak,dan rasakan setiap teguk yang anda minum”. Perintah sang pengelana

“A.. apakah dengan meminum ini masalah saya akan hilang tuan”.Kata pemuda.

“Sudahlah ,cepat anda minum air itu”.Kata pengelanatua.

Kemudiam Pemuda itu meminum air yang telah diberikan oleh sang pengelanatuaitu

“Bah…apa yang telah kau campurkan kedalam air ini,apa kau mau meracuniku!”.Kata pemuda itu mengomel.

“Tenaglah wahai pemuda,ceritakan apa rasa airyang barusan kau minum”.Tanya pengelanatuaitu.

“Apa-apaan tuanini!,sebenarnya apa maksud tuan menyuruh saya meminum air asin ini!”.Gerutu si pemuda.Dalam benaknya ia benar-benar merasa kesal denganperlakuan si pengelana ini.

“Wahai pemuda bisakah kau mengantar kan aku ke sebuah kolam”.Pinta sang pengelana.

“Jawab dulu pertanyaan saya tuan!,apa tuan memang hanya ingin mempermainkan saya!”. Kata si pemuda tersebut dengan penuh emosi.

“Sabarlah nak, nati akan saya beri tahu “.Jawab pengelana tua dengan tenag.

Sambil berjalan, hati pemuda itu masih ragu,apakah penelana ini sudah gila.

Hingga sampailah mereka berdua pada sebuah kolam.kemudian pengelana tua itu kembali menaburkanserbuk yang sama kekolamitu.

“Minumlah dari kolam itu,dan ceritakan rasa air kolam itu!”.Perintah sang pengelana itukepada si pemuda.

Pemuda itu kemudian meminum air dalam kolam.

“Tidak ada rasanya tuan”.Jawab si pemuda.

“Ketahuilah wahai pemuda,hati itu ibarat air.Sedangkan masalah itu Ibarat garam yang kutaburkan kedalam air itu.Aku tadi hanya sekedar ingi melihatseberapa besarpengorbananmu untuk mencari solusi masalahmu.Dan sekarang kau bisa menyimpulakan Apa yang telahkau lakukan”.Kata sang pengelana dengan bijak.

“Maksud tuang apa?”.Tanya pemuda itu tak mengerti.

“Begini nak,terkadang kita memang mempunya masalah yang berat,dan itu biasa terjadi.Sekarang kunci dari mencari solusi untuk masalah kata adalah tergantung bagaimana hati kita menerima.Jika kita menrima dengan pikiran sempit, tentu hasilnya akan sama dengan garam yang ditaburkan dalam segelas air.Namun, jika hati kita lapang seberapapun masalah yang meimpa kita takkan berarti apapa bukan?.Ketahuilah wahai pemuda, kelapangan hati memang sulit untuk kita peroleh,selain itu butuh suatu pengorbanan yang lebih untuk bisa menerima sebuah kenyataan.Biarlah yang berlalu sudah berlalu ,dan tugas kita sekarang adalah mengulang kembali setiap langkah yang telah kita tempuh jangan .Jangan melihat masa yang telah lalu karena itu akan menjadi pikiran yang takkan berguna sama sekali.Dan ingatlah,bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya ,tergantung bagaimana kitamenyikapi masalah itu.Jadilah menjadi dirimu sendiri tuk raih apa yang kamu inginkan”.Kata pengelana tua.Dan kemudian pergi menruskan perjalanankehidupannya.

Wahai saudaraku,

Sekarang marilah kita berfikir sejenak tantang apa yang talah selama ini kita lakukan,tidakkah terlalu banyak wqaktu yang terbuang percuma,untuk hanya merenungkan sesuatu yang telah lalu.mulailah dari sekarang tuk coba menerima kenyataan walau itu tersa amat pahit.Tapi perlu kita sadari juga juga bahwa setiapa apa yang dating kepadakita akan berbuah sesuai dengan apa yang kita lakukan kepadanya.